Kekerasan Faktor Penting Didalam Penilaian Batu Permata

Kekerasan Faktor Penting Didalam Penilaian Batu Permata

Seperti yang sudah ditulis diartikel sebelumnya, bahwa kekerasan merupakan faktor penting didalam penilaian batu permata. Batu permata berharga karena merupakan batu yang sangat keras didunia. Kekerasan dan ketahanan merupakan faktor utama didalam menentukan batu permata. Skala 1 sampai dengan 10 digunakan untuk menentukan kekerasan batu permata, yang dikenal dengan Skala Mohs. Didalam skala kekerasan tersebut, Diamond merupakan mineral terkeras (skala 10) dan talc merupakan mineral yang paling lembut (skala 1) anda bisa melihat daftar urutan kekerasan batu permata.

Walaupun kekerasan merupakan faktor utama, namun masih ada lagi penilaian yang menjadi pedoman dalam membeli batu permata. Nilai batu permata ditentukan pula dari jenisnya, warna dan kejernihannya batu itu sendiri, ukuran berat atau carrats, kesukaran untuk mendapatkannya atau menjadi batu yang sangat langka, popularitas batu yang mengangkat nilai harga menjadi tinggi dan segi keindahan kecantikannya.
Buat anda yang mungkin pernah membeli batu permata, pastilah pernah mendengar istilah 4C. Sebuah istilah yang dibuat dan dikembangkan oleh (GIA) 
Gemological Institut of America pada tahin 1940-1950. Pada awalnya istilah 4C digunakan sebagai standarisasi jual beli diamond atau berlian antara pembeli dan penjual, sehingga mempunyai standar kesamaan dalam menentukan kwalitas berlian. Dan istilah inipun terus berkembang dan diterima secara luas sampai sekarang tidak hanya untuk proses jual beli berlian saja, tapi juga dipakai untuk batu permata yang lain seperti saphire, zamrud, ruby dan lain-lain.
Dibawah ini akan saya terangkan istilah 4C tersebut,

1. Carrats, satuan berat yang digunakan untuk batu mulia. 1 carrat sama dengan setara 0,2 gram.
2. Cutting, yaitu potongan. Bagaimana batu mulia tersebut dipotong ataupun dibentuk opal, bulat, kotak atau mengikuti bentuk potongan berlian (diamond cut). Bagaiman presisi dari garis, sudut yang dibuat dan lain-lain.
3. Color, warna juga termasuk mempengaruhi dalam penilaian sebuah batu mulia. warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna yang merupakan mineral.
4. Clarity, atau kebersihan. Apakah sebuah batu mulia memiliki kotoran atau serat-serat didalamnya, biasanya para kolektor melihat batu dari kejernihan dan kebersihannya semakin bersih maka harga sebuah batu mulia semakin tinggi nilai harganya. Sumber : Facebook

Jika semua ciri 4C tersebut diatas ada pada diamond atau berlian, nilainya dipasaran akan melonjak tinggi. Begitu pula dengan batu permata yang lainnya tetap mengikuti standarisasi dari 4C dalam proses jual beli. kita bisa menarik kesimpulan kekerasan merupakan salah satu faktor penting didalam penilaian batu permata dalam proses jual beli.